Diary Anak Kampung
27/6/15
Pada saat itu uang yang tinggal sedikit saya gunakan untuk membeli sepeda walaupun saya hanya mampu membeli sepeda butut dan saya putuskan untuk berjualan donat yang saya ambil dari pedagang donat lalu saya jual lagi di depan tempat bimbingan saya. Ketika masa kos saya habis, disitu saya teramat bingung kemana saya harus tinggal di negeri orang ini. sedangkan uang saya tak cukup untuk menyewa kosan, hingga pada akhirnya saya memutuskan pergi ke salah satu masjid di ujung daerah tersebut dan saya izin kepada pengelolanya bahwasanya saya izin tinggal sementara di masjid tersebut dan pengelola memberi izin saya tinggal di masjid.
Saat itu saya benar-benar bingung dengan apa yang harus saya lakukan, saya hanya punya Allah. saya bertekat dalam diri saya bahwa hanya Allah lah yang bisa membantu saya. saya menanmkan dalam diri saya, yaitu saya harus menjaga sholat lima waktu saya tepat waktu dan menjaga sholat sunah saya (tahajud, duha dll) tepat waktu. Dan di setiap do'a saya, saya selalu meminta 3 hal kepada Allah SWT, yaitu :
1. Ya.Allah berikan saya tempat tinggal
2. Ya Allah semoga donat yang hamba jual selalu habis
3. Ya Allah kuatkan lah sepeda saya agar tetap kuat dan tidak mudah berkarat terkena hujan dan panas.
alhamdulillah dalam waktu seminggu saya mengerjakan itu semua, saya mendapat telfon dari guru saya ditempat bimbingan saya. beliau meminta saya untuk menempati kos-kosan yang beliau miliki dan digaji untuk menjaga kos-kosan tersebut. Pada saat itu saya tak langsung menerima, karena saya juga sudah tinggal di masjid tersebut hingga pada akhirnya saya meminta izin kepada pengelola masjid dan berterima kasih telah diperbolehkan tinggal dimasjid selama ini.
Kini saya sangat bersyukur karena Allah telah mengabulkan ke tiga doa saya yaitu sekarang saya mendapat tempat tinggal serta gaji untuk membiyayai kebutuhan saya, donat yang saya jual slhamdulillah selalu habis dan kini sepeda saya punya tempat berteduh dari panas dan hujan agar tidak berkerat.
Sungguh Allah maha pemurah kepada setiap hambanya yang mau bersabar, berusaha dan bersungguh-sungguh. seminggu saja saya menjaga ibadah saya, Allah telah memberikan nikmat yang begitu luar biasa kepada saya. Apalagi saya menjaga ibadah saya selamanya, insyaallah Allah SWT senantiasa selalu mencukupkan apa yang saya butuhkan.
Dialah teman kos ku yang sudah aku anggap seperti kakakku sendiri, yang telah menceritakan kisah inspiratif pemuda tersebut dan secara tidak langsung juga menegurku untuk memperbaiki ibadah ku. Terima kasih mbak ika atas semua petuah dan semua cerita inspiratif yang telah engkau bagi kepadaku. Insyaallah semua kejadian dan kegagalan yang selama ini aku alami, suatu saat bisa merubah hidupku menjadi lebih baik. dan terima kasih engkau selalu mengingatkanku bahwa di dunia ini uang bukanlah segalanya, masih ada jalan Allah SWT, jalan yang benar, jalan yang lurus yang bisa aku tempuh untuk menggapai impianku tanpa harus merugikan orang lain. selalu yakin bahwa Allah SWT senantiasa dengan kita dan tiada hasil yang membohongi usaha.
Terima kasih Ya.Allah telah engkau pergaulkan hamba dengan orang-orang yang sholehah, salah satunya seperti mbak ika :)
THE POWER OF PRAY
Saat aku duduk di teras kosan dengan seorang teman kosan se kamarku yang sudah aku anggap seperti kakak aku sendiri. dia menceritakan sebuah kejadian yang membuatnya tertegur akan peristiwa yang mempertemukannya dengan seorang pemuda yang sangat membuatnya malu akan ibadahnya.
Tadi aku bertemu dengan seorang pemuda di suatu forum yang sangat membuatku malu akan ibadahku. forum kita tadi bertemakan heart to heart, kita sharing dan bercerita tentang pengalaman kita masing-masing. awalnya pemuda tersebut tidak ingin membagi kisah hidupnya kepada kami hingga akhirnya dia mencoba mulai menceritakannya. pemuda itu berkata :
Entahlah, seharusnya saya merasa beruntung apa tidak hingga terdampar di tempat ini. saya berasal dari kalimantan, rumah saya di dekat hutan dan penduduk di daerah saya sangat jarang. jarak antara rumah satu ke rumah yang lain sangatlah jauh. disamping rumah saya merupakan hutan belantara karena daerah tempat tinggal saya benar-benar di pelosok kalimantan dan didekat hutan. Saya berasal dari keluarga yang sederhana malah bisa dikatakan kekurangan karena bapak saya seorang petani yang hanya bekerja di ladang dan ibu saya seorang ibu rumah tangga yang sesekali membantu bapak saya di ladang. sya merupakan anak terakhir dan kakak-kakak saya sudah hidup berumah tangga tetapi kehidupan mereka juga serba kekurangan dan masih ditopang oleh kedua orang tua saya. melihat keluarga saya yang berada di garis kemiskinan saya ingin merubah nasib saya dengan melanjutkan sekolah saya ke perguruan tinggi, walaupun orang tua saya dan terutama bapak saya sangat menentang keinginan tersebut. Karena bapak menginginkan saya setelah lulus SMA bekerja di ladang dan menikah seperti kakak-kakak saya dan itu sangat bertentangan dengan hati nurani saya. Hingga suatu hari saat masa-masa SMA akan berakhir saya diam-diam mencoba mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi jalur bidik misi, karena saya benar-benar orang tidak mampu. Pada saat itu biaya untuk mendaftar seleksi 200 ribu, saya harus berfikir cara untuk mendapatkan uang tersebut. Pada akhirnya saya meminta uang kepada bapak saya dengan alasan untuk membayar uang perpisahan sejumlah 300 ribu, yang kebetulan saat itu saya diwajibkan membayar uang perpisahan hanya 100 ribu. Sisa dari membayar uang perpisahan tersebut saya bayarkan untuk mendaftar perguruan tinggi yang ada di kota.
Saat pengadaan perpisahan di sekolah bertepatan dengan pengumuman seleksi yang lolos masuk perguruan tinggi yang juga diumumkan lewat koran, saya lihat dikoran bahwa saya dinyatakan lolos. Pada saat itu saya tidak tahu dengan perasaan saya. haruskah saya senang atau sedih karena disatu sisi saya tahu bahwa bapak akan sangat marah jika mengetahui saya diam-diam mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi. setelah beberapa hari pengumuman, saya putuskan untuk bilang ke bapak bahwa saya di terima di perguruan tinggi. saya kumpulkan keberanian saya untuk bilang ke bapak dengan membawa koran itu. saat bapak dan ibu di ruang tamu saya berikan koran pengumuman itu kepada bapak, karena hanya bapak lah yang bisa membaca sedangkan ibu tidak. saat bapak membaca koran pengumuman tersebut, seketika wajah bapak berubah sangat amat marah. saya di maki dan dikatain anak tidak tahu diuntung karena membangkan perintah bapak saya. sedangkan ibu saya kaget karena tiba-tiba bapak marah kepada saya setelah membaca koran itu. setelah bapak selesai memarahi dan mencaci saya, saya berusaha menjelaskan kepada ibu saya dengan sangat pelan dan penuh isak tangis. ibu saya sangat kebingungan hingga bapak dan ibu saya mengizinkan saya untuk kuliah. tetapi bapak saya berujar bahwasanya beliau mengizinkan saya kuliah tetapi tidak mau menanggung biaya kuliah tersebut dan jika terjadi apa-apa dengan sekolah saya beliau tidak mau ikut campur.
Akhirnya saya kuliah di salah satu perguruan tinggi di kota, setelah saya berhasil menyelesaikan kuliah saya. saya memutuskan untuk melanjutkan S2 dijawa, karena jika saya tidak melanjutkan S2 dan masih tinggal dirumah pasti kedua orang tua saya meminta saya untuk bekerja seadanya dan menikah. tapi saya tidak menginginkan hal itu, sampai pada akhirnya saya beserta 4 kawan saya memutuskan merantau ke jawa dan mengikuti seleksi S2 di salah satu perguruan tinggi negeri di jawa. 5 hari 4 malam kita terlantung di kapal dengan ongkos yang sangat pas-pasan dan kita berjuang bersama-sama tapi pada saat pengumuman seleksi, 4 kawan saya dinyatakan lolos sedangkan saya gagal. Pada saat itu saya bingung apa yang harus saya lakukan hingga pada akhirnya saya memutuskan hijrah ke tempat ini dengan barang secukupnya yang saya bawa.
Untuk pertama kalinya saya datang ke tempat ini saya masuk salah satu tempat bimbingan yang tanpa saya tahu bahwa tempat bimbingan tersebut cukup mahal bagi saya pribadi. saat itu uang saya hanya bisa saya gunakan untuk menyewa kos 1 bulan dan biaya hidup saya 1 bulan pertama. setelah itu saya tidak mempunyai uang sama sekali, akhirnya saya telfon kedua orang tua saya. kedua orang tua saya benar-benar meminta maaf karena tidak bisa membiayai kehidupan saya disini, beliau hanya bisa memberi saya uang untuk membayar bimbingan dan makan saya, sedangkan untuk keperluan lainnya saya harus berjuang sendiri.Pada saat itu uang yang tinggal sedikit saya gunakan untuk membeli sepeda walaupun saya hanya mampu membeli sepeda butut dan saya putuskan untuk berjualan donat yang saya ambil dari pedagang donat lalu saya jual lagi di depan tempat bimbingan saya. Ketika masa kos saya habis, disitu saya teramat bingung kemana saya harus tinggal di negeri orang ini. sedangkan uang saya tak cukup untuk menyewa kosan, hingga pada akhirnya saya memutuskan pergi ke salah satu masjid di ujung daerah tersebut dan saya izin kepada pengelolanya bahwasanya saya izin tinggal sementara di masjid tersebut dan pengelola memberi izin saya tinggal di masjid.
Saat itu saya benar-benar bingung dengan apa yang harus saya lakukan, saya hanya punya Allah. saya bertekat dalam diri saya bahwa hanya Allah lah yang bisa membantu saya. saya menanmkan dalam diri saya, yaitu saya harus menjaga sholat lima waktu saya tepat waktu dan menjaga sholat sunah saya (tahajud, duha dll) tepat waktu. Dan di setiap do'a saya, saya selalu meminta 3 hal kepada Allah SWT, yaitu :
1. Ya.Allah berikan saya tempat tinggal
2. Ya Allah semoga donat yang hamba jual selalu habis
3. Ya Allah kuatkan lah sepeda saya agar tetap kuat dan tidak mudah berkarat terkena hujan dan panas.
alhamdulillah dalam waktu seminggu saya mengerjakan itu semua, saya mendapat telfon dari guru saya ditempat bimbingan saya. beliau meminta saya untuk menempati kos-kosan yang beliau miliki dan digaji untuk menjaga kos-kosan tersebut. Pada saat itu saya tak langsung menerima, karena saya juga sudah tinggal di masjid tersebut hingga pada akhirnya saya meminta izin kepada pengelola masjid dan berterima kasih telah diperbolehkan tinggal dimasjid selama ini.
Kini saya sangat bersyukur karena Allah telah mengabulkan ke tiga doa saya yaitu sekarang saya mendapat tempat tinggal serta gaji untuk membiyayai kebutuhan saya, donat yang saya jual slhamdulillah selalu habis dan kini sepeda saya punya tempat berteduh dari panas dan hujan agar tidak berkerat.
Sungguh Allah maha pemurah kepada setiap hambanya yang mau bersabar, berusaha dan bersungguh-sungguh. seminggu saja saya menjaga ibadah saya, Allah telah memberikan nikmat yang begitu luar biasa kepada saya. Apalagi saya menjaga ibadah saya selamanya, insyaallah Allah SWT senantiasa selalu mencukupkan apa yang saya butuhkan.
Dialah teman kos ku yang sudah aku anggap seperti kakakku sendiri, yang telah menceritakan kisah inspiratif pemuda tersebut dan secara tidak langsung juga menegurku untuk memperbaiki ibadah ku. Terima kasih mbak ika atas semua petuah dan semua cerita inspiratif yang telah engkau bagi kepadaku. Insyaallah semua kejadian dan kegagalan yang selama ini aku alami, suatu saat bisa merubah hidupku menjadi lebih baik. dan terima kasih engkau selalu mengingatkanku bahwa di dunia ini uang bukanlah segalanya, masih ada jalan Allah SWT, jalan yang benar, jalan yang lurus yang bisa aku tempuh untuk menggapai impianku tanpa harus merugikan orang lain. selalu yakin bahwa Allah SWT senantiasa dengan kita dan tiada hasil yang membohongi usaha.
Terima kasih Ya.Allah telah engkau pergaulkan hamba dengan orang-orang yang sholehah, salah satunya seperti mbak ika :)
MashaAllah... Sangat menginspirasi sekali,Salam kenal dari aku Tegar Nawangsa nama IG ku, terimakasih sudah menulis perjalanan hidupmu, semoga kamu akan menjadi penolong bagi mereka yang membutuhkan dikemudian hari nanti.... Aamiin!!!"
ReplyDeleteAamiin terimkasih sudah mau menyempatkan membaca cerita hidup saya, semoga sehat selalu :)
Delete